“Aku
inilah yang paling hina di antara semua rasul, sebab aku telah menganiaya
jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah, Aku adalah sebagsimana aku
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya,
aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; Tetapi bukan aku,
melainkan Kasih karunia Allah menyertai aku.” (1 Kor
15:9-10)
Sementara itu berkobar-kobar
hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam
Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada
majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau
perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka
ke Yerusalem.
|
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota
itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.
|
Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara
yang berkata kepadanya: "Saulus,
Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"
Jawab Saulus: "Siapakah
Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah
Yesus yang kauaniaya itu. Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di
sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."
|
Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena
mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.
|
Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia
tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.
|
Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari
lamanya ia tidak makan dan minum.
|
Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman
Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!"
Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"
|
Firman Tuhan: "Mari,
pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas
seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu
penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan
menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."
|
Jawab Ananias:
"Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa
banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di
Yerusalem.
Dan ia datang ke
mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang
yang memanggil nama-Mu."
|
Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk
memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan
orang-orang Israel.
Aku sendiri akan
menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh
karena nama-Ku."
|
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia
menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri
kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya
engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."
|
Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari
matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.
|
Renungan:
Karya Tuhan bukan rencana
manusia. Saulus seorang Yahudi tulen yang merasa agama dan tradisi Yahudi
dirongrong oleh pengaruh Kristen, harus dipulihkan dengan cara yang radikal. Para pengikut Yesus Kristus
orang Nazaret itu harus dibungkam aksinya dengan dianiaya dan dibunuh. Ternyata
tangan Tuhan sendirilah yang menangkap Saulus dan membalikkan misinya.
Saulus dijadikan alat pilihan
Tuhan untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa lain. Melalui pewartaan dan
surat-suratnya yang syarat ajaran iman dan moral. Saulus yang kemudian berganti
dengan Paulus, menjadi rasul ulung bagi bangsa-bangsa kafir dan orang Yahudi.
Paulus dipenuhi kasih karunia Allah. Tuhan Yesus ‘menangkapnya’ dan membalikannya
dari jalan pembenci Kristus menjadi pewarta dan pembela Kristus. Ia hidup dan
mati untuk Tuhan Yesus.
Paulus diturunkan dalam keranjang. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar