-->
Ia menampakkan diri di Guadalupe, Lourdes, Fatima dan
ribuan tempat lainnya. Pesan bunda Maria kurang lebih sama dengan yang
disampaikannya kepada para pelayan dalam pesta perkawinan di Kana. “Apa yang
diperintahkan Yesus kepadamu, buatlah itu.” Artinya kita hidup dalam pertobatan
dengan melaksanakan ajaran Yesus secara konsekuen.
Bunda Maria, doakanlah kami orang yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.
***
Injil Yohanes
2:1-11
|
||
Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
|
||
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata
kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
|
||
Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari
pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
|
||
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa
yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
|
||
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan
menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
|
||
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah
tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai
penuh.
|
||
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan
bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
|
||
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah
menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi
pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--
|
||
ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya:
"Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang
puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang."
|
Renungan:
Pada pesta perkawinan di Kana, rupanya yang berpesta itu kerabat dekat, sehingga
ibu Maria terlibat di sana dan Yesus beserta para muridNya juga diundang menghadirinya.
Suasana pesta perkawinan biasanya menggembirakan dan terutama sangat
membahagiakan bagi kedua mempelai. Dan yang paling sibuk biasanya panitia yang
melayani para tamu dengan menyajikan konsumsi.
Tidak diceritakan peranan bunda Maria dalam kepanitiaan,
tetapi ketika melihat tuan pesta kebingungan karena kehabisan anggur, bunda Maria tidak
tinggal diam. Tuan pesta belum tentu masih mempunyai uang untuk membeli anggur
baru, sementara pesta masih berlangsung dan undangan masih berdatangan. Pesta
tanpa anggur akan menjadi tidak lengkap dan tuan pesta dipermalukan. Tuan pesta
dan seluruh pesta perkawinan itu harus diselamatkan. Ibu Maria memahami jiwa
belaskasihan dan kemampuan puteranya Yesus.
Maria mendekati Yesus
dan berbisik: “Mereka kehabisan anggur.” Dan ibu Maria sepertinya sangat yakin
akan kemampuan putranya, sehingga langsung memberitahu para pelayan untuk
menuruti saja apa yang dikatakan Yesus kepada mereka. Yesus menggeleng saja
sambil tersenyum melihat kepedulian ibunya terhadap penderitaan orang lain.
Yesus melihat ada 6 tempayan kosong. “Isilah tempayan-tempaya
itu dengan air sampai penuh,” perintahNya. Karena para pelayan sudah diberitahu
ibu Maria, maka mereka laksanakan saja permintaan Yesus. Setelah semua penuh,
tidak pakai bim salabim, Yesus langsung memerintahkan untuk mencedok sedikit
air untuk dihantar kepada tuan pesta.
Apakah para pelayan tidak disemburkan mukanya oleh tuan
pesta setelah mencicipi air dingin? Tatapan keyakinan dan perkataan bunda Maria
meluluhkan keraguan mereka, sehingga dengan berani mencedok air di dalam
tempayan itu dan membawanya kepada tuan pesta. Para pelayan menjadi heran dan
terhibur, air dingin yang mereka isi ke dalam tempayan telah menjadi anggur
yang enak, sehingga mempelai laki-laki dipuji-puji.
Bunda Maria tidak pernah membiarkan kita bergelimang dalam
kesedihan dan putus asa oleh berbagai masalah hidup. Ia tidak banyak bicara
tetapi perhatiannya sangat jeli terhadap berbagai penderitaan hidup. Bunda
Maria selalu hadir pada segala zaman untuk mengingatkan manusia dengan caranya.
Ia menampakkan diri kala iman umat terancam, entah oleh bencana maupun oleh rongrongan politik.
Bunda Maria, doakanlah kami orang yang berdosa ini, sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar