Jumat, 19 Oktober 2012

BERITA DARI SEORANG "WANITA MISTERIUS"



Injil Lukas 12 : 8 - 12

Yesus bersabda: 
"Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah.
Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.
Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.
Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu.
Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan."

Menyangkal Tuhan
 Renungan:

Sejak dari bangku Sekolah Dasar, guru mengajarkan kami untuk selalu membuat Tanda Salib, "Atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus," sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan. Hal ini dilakukan secara kontinue sehingga menjadi kebiaasaan yang "otomatis" tidak perlu ada perintah otak ke tangan untuk membuat "Tanda Salib" itu.

Pada suatu pagi subuh, saya berangjat ke kebun kelapa hendak mencari daun kelapa tua untuk dijadikan atap rumah. Itu tugas dari guru dan bila murid mengingkari membawa pesanan itu, murid akan dihukum. Saya menghindari hukuman guru itu dan berusaha mencari daun kelapa biarpun harus mencarinya jauh di luar kampung pada pagi yang dingin dan masih berkabut.

Setelah mencari tidak menemukan ada daun kelapa kering yang jatuh, mataku tertuju kepada selembar yang masih tergantung pada pelepanya di atas pohon. Dengan yakin saya melepaskan selimut pembungkus badan, membuat Tanda Salib di bawah pohon kelapa dan memanjat kelapa itu. Tidak lama kemudian, saya sudah memegang dan menarik daun kelapa tua itu. 

Entah mengapa, saya merasa sangat kaget dan sesaat kesadaranku hilang sama sekali. Tanganku kecil dan sebelah memeluk erat ke batang kelapa dan sebelah menarik daun. Pada saat seperti itu saya kaget, dan saya kira tubuhku yang kurus itu akan terhempas keras ke tengah hutan nanas. Tetapi ternyata setelah saya sadar, saya masih ada di atas pohon kelapa dan hanya daun kelapa itu yang jatuh. Saya sangat bersyukur dan ketika turun sampai di bawah pohon, saya membuat Tanda Salib dengan kesadaran yang makin kuat.

Sekitar puluhan meter dari kebun kelapa, saya bertemu dengan seorang wanita yang mengabarkan kepada saya tentang seorang kakak sepupu yang sudah duduk di SMP. Berita bahwa pada malam sebelumnya ia jatuh dari pohon kelapa, tidak jauh dari tempat kami berada saat itu dan langsung meminggal. Ketika pulang ke kampung, saya dapati ratap tangis dan kedukaan yang ada di tetangga, seperti yang diberitakan "ibu misterius" itu, karena saya tidak mengenal wanita itu dan kemana menghilangnya saya juga tidak tahu.Kabut pagi menyelimuti alam sehingga jarak pandang saat itu pun sangat terbatas.

Pengalaman itu meneguhkan keyakinan saya atas "Kekuatan Tanda Salib." Bukan gerakan tangan yang menentukan maknanya, melainkan pengakuan hati atas keterlibatan Allah Tri Tunggal Yang Mahakudus dalam setiap kegiatan bila dengan iman kita meyakini dan melakukan hal itu. Tanda Salib, Bapa, Putera dan Roh Kudus adalah sikap iman, pengakuan akan Pribadi Tuhan yang berkarya dalam aktivitas harian kita sejauh kita sendiri mengimani dan menyertakanNya secara sadar dalam doa sebelum dan sesudah bekerja.

Berita dari wanita misterius itu juga menjadi peringatan sekaligus peneguhan, bahwa bila kita  menyangkal Tuhan akibatnya 'kematian jiwa' dan bila kita mengimani Tuhan, maka berbuah keselamatan. Maka sebaiknya kita dengan sadar memohon: "Tuhan, kuatkan iman kami kepadaMu. Amin."

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar