Rabu, 24 Oktober 2012

Bendera Kehidupan vs Bendera Kematian



Injil Lukas 12 : 49 - 53

Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Renungan:

Kedatangan Yesus di dunia seharusnya diterima oleh semua orang, karena Ia membawa pembebasan kepada semua manusia dan mengarahkan agar setiap orang hidup dalam keadaan damai dan suci. Tetapi cita-cita dan situasi surgawi rupanya tidak sejalan dengan corak hidup keduniawian yang lebih mengagungkan kekuasaan, kekayaan dan kebebasan liar mengumbar hawa nafsu dengan menindas serta memperalat orang lain. Sikap-sikap keduniawian itu jelas bertentangan dengan keadaan surgawi. Maka kehadiran Yesus seakan membawa permusuhan yang membara antara kebaikan dan kejahatan yang para pelakunya adalah kita manusia.

Sabda yang menghibur, menyemangati, mendamaikan, mengampuni pendosa dan perbuatan penyembuhan sampai kepada pembangkitan orang mati ditanggapi oleh sebagian orang sebagai perbuatan yang tidak datang dari Allah, tetapi dari iblis penguasa kegelapan. Dan pertentangan itu berlangsung terus sampai dengan hari ini, jam ini dan detik ini. Kebaikan dan kejahatan 'menjalar' menyelubungi setiap hati yang berkenan.

Yesus tidak menyerah pada Iblis, penguasa kegelapan. Seperti lahirNya kedunia sebagai hamba yang hina di kandang domba, hari wafatNya pun dialami melalui penyiksaan yang kejam dan Yesus tergolong sebagai penjahat kelas kakap yang harus disalibkan. Konsekuensi jalan Yesus diterima dan dialami juga oleh para pengikutNya yaitu mengikuti 'Jalan Salib' menuju Kalvari dan Kebangkitan mulia.

Kuasa kejahatan semakin kuat melalui berbagai media dan kecanggihan teknologi. Warta kebaikan dikumandangkan, tetapi 'bendera kejahatan' juga dikibarkan melalui video mesum dan film pornografi, judi narkoba dan kejahatan lain. Percekcokan dalam rumah tangga yang berakhir dalam perceraian, menyebarkan 'virus' itu kepada bentuk kejahatan yang lain. Maka kedamaian dan permusuhan selalu berkibar dalam dunia saat ini.

Tinggal jalan mana yang engkau pilih; jalan kejahatan yang indah dan enak tetapi menuju kegelapan kekal dan kematian jiwa, 
ataukah
hidup penuh derita dan pengorbanan tetapi menuju kepada sumber Terang Ilahi dan kehidupan jiwa yang abadi?

Tidak ada yang memaksa, karena engkau bebas memilih mana yang terbaik! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar