Rabu, 03 Oktober 2012

Santo Fransiskus si Miskin dari Asisi

Santo Fransiskus Asisi
Ia pribadi yang sangat bersahaja; miskin, sederhana, merendah dan bersahabat dengan siapa saja bahkan dengan segenap ciptaan. Bahkan serigala kota Gubio pun menyeringai takluk di bawah tatapan Fransiskus, si miskin dari Asisi ini.

Panggilan Tuhan mulai dirasakannya ketika sakit di Apulia sewaktu dalam perjalanan perang untuk mendapakan gelar ksatria kepausan. Dalam tidurnya Fransiskus mendapat mimpi dan suatu suara yang bertanya kepadanya:

 "Siapa yang sanggup memberikan lebih banyak, majikan atau hamba?"
"Majikan!" Jawab Fransiskus.
"Mengapa engkau meninggalkan majikan dan sekarang mengikuti hamba?"


Fransiskus tersadar. Bangun dari mimpinya pandangannya terhadap dunia berubah sama sekali. Kuda dan pedang perangnya dihadiahkannya kepada seorang prajurit miskin lalu pulang ke Asisi. Di sana ia banyak menyendiri, mencari jawaban atas kehendak Tuhan bagi dirinya.


Suatu hari sampailah Fransiskus di sebuah gereja kecil di luar Asisi, namanya gereja San Damiano. Ia masuk dan berdoa di dalam gereja itu sambil menatap Yesus tersalib. Tiba-tiba dari salib terdengar suara: "Fransiskus, perbaikilah gerejaKu ini!"
Fransiskus bangun dan berlari pulang ke rumah. Ia memuat gulungan kain ke atas kuda dan menjualnya beserta kudanya. Uang hasil penjualan kain dan kuda diserahkan kepada pastor penjaga gereja San Damiano, tetapi pastor tua itu menolak menerima uang itu.
Fransiskus kesal atas sikap pastor dan melempar semua uang itu ke atas ambang jendela gereja.
Salib San Damiano

Ayahnya sangat marah atas perbuatan Fransiskus, maka ia mencari, menyeret Fransiskus dan menyekapnya dalam sebuah ruangan. Tetapi ketika Pietro Bernardone sang ayah tidak ada di rumah, Dona Pica, ibu Fransiskus membebaskan dia.
Sepulang Pietro Bernardone, ia pergi mencari lagi Fransiskus anaknya dan mengadukannya ke pengadilan keuskupan kota Asisi. Fransiskus lari ke gereja San Damiano, mengambil semua uang yang dilemparkannya ternyata masih ada.

Di pengadilan keuskupan, di depan uskup, pejabat dan pemuka serta banyak rakyat Asisi, Fransisikus menyerahkan semua uang bahkan pakaian yang dikenakannya. Katanya:
"Uang dan semua pakaian ini juga milik Pietro Bernardone. Dan sekarang saya tidak mempunyai bapa di dunia, tetapi mempunyai Bapa yang ada di surga"

Sejak itu Fransiskus bebas bersaudara dengan semua ciptaan yang ditulisnya dalam syair terkenal "Gita Sang Surya" Ia, si miskin dari Asisi yang menjadi sangat kaya dalam Tuhan. Pengkikutnya sangat banyak dalam 3 ordo, yaitu:
* Ordo Pertama; OFM, OFM Conventual dan OFM Capusin.
* Ordo Kedua; Saudari-saudari pengkikut Santa Clara atau Klaris.
* Ordo Ketiga; masih terbagi atas 2 kelompok yaitu ordo ketiga regular atau kaum biarawan dan biarawati, serta Ordo Ketiga Sekular, yaitu ordo yang anggotanya adalah kaum awam yang berumahtangga.

Itulah jasa Santo Fransiskus, si miskin dari Asisi yang menjadi sangat kaya di dalam Kerajaan Surga.
***


1 komentar:

  1. TerimaKasih atas postingan ini, karena sejah Tahun 1986 saya hengkang dari Asrama SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi Mowanemani - Papua, saya tidak mengikuti dan membaca Kisah sejarah Fransiskus dari Asisi, akan tetapi lewat postingan ini mengingatkan saya kembali kepada sejarah masa lalu di Asrama waktu itu yang pimpinan asrama kami yang diwajibkan untuk membaca dan merenungkan kepiawaian Santo Fransiskus Asisi

    BalasHapus