Musik bagi Tuhan |
Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus:
"Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda,
tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus
Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah
Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini.
Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan
bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab
ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan
sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih dari pada Yunus!"
Renungan:
Yesus adalah “Nabi Yunus
Baru” yang lebih berkuasa untuk meyakinkan orang Yahudi yang meminta tanda,
entah itu tanda tangan, tanda lahir, tanda rahasia, atau tanda mukjizat. Dan Yesus
mengatakan bahwa bangsa manusia pada saat itu adalah angkatan yang jahat, yang
keras hati maka tanda yang paling mempan adalah tanda nabi Yunus.
Nabi Yunus dipilih
dan diutus Tuhan untuk mentobatkan orang di kota Niniwe. Tetapi kejahatan orang di kota
itu terkenal yang mengecutkan hatinya, maka nabi Yunus melarikan diri dari perintah Tuhan. Tetapi Tuhan tetap
pada keputusanNya, sehingga badai menyerang kapal yang ditumpangi nabi Yunus.
Undian untuk menentukan siapa yang paling bersalah yang menyebabkan bencana
badai, jatuh kepada nabi Yunus. Para kelasi kapal dengan sigap membuang
nabi Yunus ke dalam gelombang yang sedang mengamuk, dan ikan besar membawanya
ke tujuan yang benar, yaitu kota Niniwe.
Yesus menyamakan diri-Nya
dengan nabi Yunus, walaupun sesungguhnya Yesus melebihi nabi Yunus. Yunus
menghindari orang jahat dan berdosa, tetapi Yesus mendatangi manusia, mengampuni
orang jahat dan bergaul dengan orang berdosa. Nabi Yunus berada tiga hari dalam
kegelapan perut ikan karena kuasa Tuhan, sedangkan Yesus berada tiga hari
berada di dalam ‘perut’ bumi karena kerelaan-Nya sendiri. Seperti sabda-Nya: “Biji
gandum harus hancur dan mati untuk menumbuhkan hidup yang baru.”
Setelah tiga hari nabi Yunus
dimuntahkan ikan di pantai kota Niniwe, dan Yesus pada hari ketiga bangkit dari
antara orang mati. Pewartaan nabi Yunus mentobatkan orang-orang Niniwe,
Pewartaan Yesus dihembuskan Roh Kudus memenuhi muka bumi dan banyak orang
bertobat, hidup seturut jalan Tuhan.
Tanda apakah yang cocok untuk
manusia abad ke-21 ini? Kotbah? Media digital online? Ataukah bencana? Dengan tanda
apakah agar angkatan ini bertobat? Semoga Tuhan tidak menurunkan badai hujan api
dan belerang seperti Ia menjungkir-balikan serta menghanguskan kota Sodom dan
Gomora. Bencana demi bencana bukan melulu fenomena alam, tetapi juga tanda
peringatan atas dosa manusia. Mari kita selalu hidup dalam pertobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar