Selasa, 23 Oktober 2012

Santo Yohanes Kapistrano

Santo Yohanes Kapistrano
Yohanes lahir di Kapistrano, Italia Tengah pada tahun 1386.
Ayahnya, seorang perwira tinggi yang menetap di Kapistrano sebagai utusan Raja Ladislaos.
Sayang sekali bahwa ayahnya bersama duabelas orang saudaranya dibunuh oleh musuh-musuh Raja Ladislaos. Rumah mereka pun di bakar, hanya Yohanes yang selamat.

Pada umur 15 tahun ia belajar ilmu hukum di Universitas Perugia. Ia belajar dengan tekun sampai tengah malam karena mau melampaui kawan-kawannya dalam berbagai bidang studi. Pada tahun 1409 ia menyelesaikan studinya dengan hasil yang gilang-gemilang. Selama beberapa tahun ia menjabat sebagai hakim di Kantor Pengadilan kota Perugia dan kemudian menjadi gubernur kota itu pada tahun 1412.
Ia sangat dermawan kepada para pengemis, namun tetap menaruh dendam pada para pembunuh ayah dan saudara-saudaranya.

Selama 15 tahun ia tidak pernah menerima komuni, meskipun selalu mengakukan dosa-dosanya. Pada tahun 1415, ia meringkuk dalam penjara sebagai tawanan perang. Dalam percobaannya meloloskan diri dari tahanan itu, ia jatuh dan patah kakinya. Pada hari ke tiga di dalam penjara, ia mengalami suatu penglihatan ajaib: Ia melihat seorang imam Fransiskan yang diliputi cahaya surgawi mendatanginya. Yohanes takut tetapi serta-merta berkata: "Aku tidak mau menjadi imam, apalagi menjadi biarawan." 

Delapan hari kemudian ia mengalami lagi penglihatan itu di dalam sel tahanannya. Tetapi ia tetap berpendirian keras, sehingga ditegur keras oleh seorang yang ada di dalam cahaya ajaib itu. Maka akhirnya ia berkata: "Ya, saya rela melakukan apa yang di dikendaki Tuhan dari padaku." Ia keluar dari penjara dengan uang tebusan yang sangat mahal.

-->

Kini ia menjadi  seorang yang ditangkap Tuhan dan rela menjalankan apa saya yang diminta Tuhan dari padanya. Ia masuk biara Fransiskan pada umur 30 tahun. Dalam masa Novisiatnya Yohanes belajar teologi dan menghayati suatu cara hidup yang keras. Ia banyak dicobai dan dilatih hidup dengan disiplin yang amat keras.

Setelah ia titahbiskan menjadi imam, ia menjadi pengkotbah keliling Eropa yang sangat berhasil. Doa yang tekun dan tapa yang keras menjadi dasar kerasulannya. Ia selalu berjalan tanpa alas kaki, sekalipun jalan-jalan tertutup es dan salju. Makannya hanya sekali sehari. Dengan kotbah-kotbahnya ia verhasil mentobatkan ribuan orang selama 40 tahun. Di Austria 12.000 0rang heretik dibawa kembali ke pangkuan Ibu Gereja. Ia juga mempersatukan kelompok-kelompok yang bertentangan dalam ordo Fransiskan, dan memajukan devosi kepada Nama Suci Yesus Kristus. Dengan devosi itu lahirlah semangat iman yang baru.

Dan juga banyak karya pewartaan lain yang sangat berhasil yang mentobatkan banyak orang. Ia diutus Paus Nokolas V ke Viena untuk mentobatkan kaum Hussites dan sekte-sekte sesat. Ia juga melakukan pewartaan kepada bangsa Turki. Yohanes meninggal di Villach, Austria pada tanggal 23 Oktober 1456 dan dinyatakan kudus pada tahun 1724.
Sumber: Santo Yohanes Kapistrano, Pengaku Iman dalam ORANG KUDUS SEPANJANG TAHUN, Penyusun: Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM - Penerbit Obor, Jakarta 1993.
***   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar